Salah satu bahan makanan yang dianjurkan untuk dibatasi adalah gula. Pandangan umum selama ini yang dikaitkan dengam intoleransi glukosa dan insulin resistensi adalah komponen glukosa dari gula. Gula meja misalnya terdiri dari glukosa dan fruktosa. Meski pun demikian, fruktosa tidak menjadi perhatian yang cukup dibandingkan dengan glukosa. Padahal terdapat bukti ilmiah bahwa fruktosa memiliki hubungan yang erat dengan intoleransi glukosa dan resistensi insulin. Fruktosa adalah suatu simple sugar yang terdapat di dalam madu, berbagai buah, gula meja (sukrosa) dan high fructose corn syrup (HFCS). Fruktosa memiliki sifat-sifat khusus yang menyebabkannya perlu lebih diwaspadai dibandingkan dengan glukosa.
Metabolisme fruktosa berbeda dengan glukosa dengan sifat yang spesifik yakni tidak menekan rasa lapar. Bahaya dari sifat ini, tidak ada kontrol internal tubuh terhadap konsumsi fruktosa sehingga orang sering terus makan fruktosa secara berlebih tanpa ada rasa kenyang karena pusat lapar tidak tertekan.
Hampir semua fruktosa yang masuk ke dalam hati dengan cepat dikonversi oleh hati menjadi glukosa, glikogen, laktat, dan fat. Itu sebabnya, konsumsi fruktosa potensial menyebabkan meningkatnya kadar glukosa darah dan dislipidemia.
Dengan sifat-sifat tersebut fruktosa berpotensi besar menginduksi terjadinya resistensi insulin
Sebenarnya, konsep makanan fungsional sudah ada sejak lama. Hippocrates yang merupakan Bapak Ilmu Kedokteran Modern sekitar 2500 tahun yang lalu pernah berkata: “ let your food be your medicine and let your medicine be your food” (gunakanlah makanan sebagai obatmu dan obatmu sebagai makanan). Dalam filosofi Hippocrates tersebut, pada konsentrasi tertentu, makanan bisa menjadi obat dan obat bisa menjadi makanan. Namun, pada konsentrasi tinggi (berlebih atau overdosis), makanan dan obatjustru dapat menjadi racun bagi tubuh kita. Secara umum, makanan digunakan untuk tindakan pencegahan ( prevebtion ), sedangkan obat digunakan untuk tindakan pengobatan ( treatment ). Jadi konsep makanan fungsional lebih dititikberatkan pada tindakan pencegahan penyakit. Makanan fungsional atau sering pula disebut sebagai makanan kesehatan dapat berupa makanan segar atau makanan olahan yang dianggap memiliki sifat-sifat peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit di luar fungsi nutrisin...
Komentar
Posting Komentar