Langsung ke konten utama

Mengapa kita harus makan secara teratur?

Setiap fungsi dalam tubuh kita mempunyai irama biologis atau dikenal dengan irama sirkadian. Irama sirkadian adalah siklus yang berlangsung selama 24 jam dalam proses fIsiologi makhluk hidup. Pada sistem pencernaan, siklus tersebut terbagi dalam 3 fase yang simultan aktif selama 24 jam. Apabila salah satu fase mengalami gangguan maka fase berikutnya turut terganggu. Ketiga fase tersebut adalah sebagai berikut.

Fase cerna (12.00-20.00)
Rentang waktu ini adalah fase terbaik untuk mengonsumsi makanan padat. Pada fase ini semua organ cerna siap mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sebagaian besar energi dialokasikan untuk mencerna. Maka manfaatkan fase ini dengan mengonsumsi makanan berkualitas dengan memperhatikan kombinasinya agar tidak memberatkan organ cerna.

Fase serap (20.00-04.00)
Fase ini adalah waktu untuk tubuh berkonsentrasi menyerap makanan. Proses serap ternyata memerlukan energi sangat besar, maka Sang Pencipta merancangnya bersamaan dengan waktu istirahat kita. Makan terlalu malam di atas pukul 20.00 dan tidur larut mengganggu fase ini.

Fase buang (04.00-12.00)
Pada fase ini tubuh mengalokasikan sebagian besar energi untuk pembuangan sisa metabolisme. Agar proses ini dapat berlangsung dengan baik, maka sebaiknya pada fase ini (bersamaan dengan waktu sarapan hingga sesaat sebelum makan siang) pencernaan tidak diganggu dengan memberinya makanan yang susah dicerna.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk makan secara teratur agar fungsi sistem pencernaan dapat bekerja secara normal dan optimal.

Semoga bermanfaat

Sumber: Widyanti Yuliandari. 2015. Food Combining.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan Fungsional

Sebenarnya, konsep makanan fungsional sudah ada sejak lama. Hippocrates yang merupakan Bapak Ilmu Kedokteran Modern sekitar 2500 tahun yang lalu pernah berkata: “ let your food be your medicine and let your medicine be your food” (gunakanlah makanan sebagai obatmu  dan obatmu sebagai makanan). Dalam filosofi Hippocrates tersebut, pada konsentrasi tertentu, makanan bisa menjadi obat dan obat bisa menjadi makanan. Namun, pada konsentrasi tinggi (berlebih atau overdosis), makanan dan obatjustru dapat menjadi racun bagi tubuh kita. Secara umum, makanan digunakan untuk tindakan pencegahan ( prevebtion ), sedangkan obat digunakan untuk tindakan pengobatan ( treatment ). Jadi konsep makanan fungsional lebih dititikberatkan pada tindakan pencegahan penyakit. Makanan fungsional atau sering pula disebut sebagai makanan kesehatan dapat berupa makanan segar atau makanan olahan yang dianggap memiliki sifat-sifat peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit di luar fungsi nutrisin...

Proses Ketengikan Minyak dan Lemak

  Selama penyimpanan, minyak dan lemak mengalami perubahan fisiko-kimia yang dapat disebabkan oleh proses hidrolisis maupun oksidasi. Proses hidrolisi terutama terjadi pada minyak atau lemak yang banyak mengandung asam lemak jenuh, misalnya minyak kelapa yang mengandung asam laurat. Proses hidrolisis pada minyak atau lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek akan menghasilkan asam lemak bebas yang menimbulkan bau tengik. Hidrolisis minyak atau lemak umumnya terjadi sebagai akibat kerja enzim lipase atau mikroba. proses hidrolisis dipercepat oleh suhu, kadar air, dan kelembaban tinggi.   Proses oksidasi terutama terjadi pada minyak atau lemak yang mengandung ikatan rangkap. Oksidasi terjadi karena minnyak atau lemak kontak dengan oksigen. Proses oksidasi dipercepat dengan adanya katalis logam, seperti tembaga, besi, nikel, kobalt, sinar ultraviolet, suhu, dan kelembapan tinggi. Adanya antioksidan dapat menghambat proses oksidasi. Proses oksidasi menghasilkan kompone...