Sejarah ilmu gizi diawali dengan pendirian Lembaga
Makanan Rakyat (LMR) sebagai kelanjutan dari IVV (institut voor Volksvooeding)
pada Januari 1950.
Kepala LMR pertama bernama Prof.Poerwo Soedarmo. Beliau diangkat oleh Menteri kesehatan Indonesia pertama (Dr.J.Leimena) untuk menyelesaikan tugas utama yaitu:
Kepala LMR pertama bernama Prof.Poerwo Soedarmo. Beliau diangkat oleh Menteri kesehatan Indonesia pertama (Dr.J.Leimena) untuk menyelesaikan tugas utama yaitu:
1.
Melakukan penelitian makanan rakayat
2.
Membuat pemerintah, dokter-dokter dan masyarakat nutrition minded
3.
Perbaikan pelayanan makanan di rumah sakit
4.
Mendidik para dokter untuk mempelajari diit yang up to date dalam diagnosis dan terapi
5.
Mengembangkan ilmu dan pelayanan dietetik di rumah
sakit
6.
Mendidik tenaga dan kader dibidang nutrition, dan
7.
Mendorong pemerintah agar menyusun kebijakan pangan
(Food Policy) dalam penyediaan pangan
rakyat.
Dalam melaksanakan tugasnya Poorwo Soedarmo memilih dua bidang yang
menurut beliu mendesak, yaitu penelitian gizi, melanjutkan apa yang sudah dan
sedang dilakukan oleh para ahli Belanda; dan mendidik kader atau tenaga ahli
dalam berbagai tingkatan.
Istilah Gizi dan Ilmu Gizi baru dikenal di Indonesia sekitar awal tahun
1950an, sebagai terjemahan kata Nutrition
dan Nutrition Science. Meskipun
belum resmi ditetapkan oleh Lembaga Bahasa Indonesia, istilah Gizi dan Ilmu
Gizi telah dipakai oleh Prof. Djuned Pusponegoro, dalam pidato
pengukuhannya sebagai guru besar ilmu penyakit anak di Fakultas Kedokteran UI
tahun 1952. Tahun 1955, Ilmu Gizi resmi menjadi mata kuliah di Fakultas
Kedokteran UI, dan tahun 1958 secara resmi dipakai dalam pidato pengukuhan
Prof. Poerwo Soedarmo sebagai Guru Besar Ilmu Gizi pertama di Indonesia, di
Fakultas Kedokteran UI. Sejak itu sampai sekarang banyak Fakultas
Kedokteran, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan, Fakultas
Kesehatan Masyarakat telah mendirikan Bagian atau Departemen Ilmu Gizi.
Tahun 1965 di Jakarta diresmikan Akademi Gizi dari Departemen Kesehatan,
yang sampai sekarang tersebar di hampir semua propinsi di Indonesia sebagai
Pendidikan Politeknis Kesehatan Jurusan Gizi.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak tahun 1958 memasukkan Ilmu Gizi dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) pertama, dan selanjutnya sejak tahun 1973 tiap 4 tahun sekali LIPI menyelenggarakan Widyakarya Nasional Pangan dan GIZI (WNPG) sampai tahun 2008. WNPG ke XI akan diadakan pada bulan Nopember 2012 di Jakarta.
Pengesahan kata Gizi sebagai terjemahan Nutrition dan Nutrition Science, dilakukan oleh Lembaga Bahasa Indonesia UI, waktu itu dipimpin oleh alm. DR. Haryati Soebadio.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak tahun 1958 memasukkan Ilmu Gizi dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) pertama, dan selanjutnya sejak tahun 1973 tiap 4 tahun sekali LIPI menyelenggarakan Widyakarya Nasional Pangan dan GIZI (WNPG) sampai tahun 2008. WNPG ke XI akan diadakan pada bulan Nopember 2012 di Jakarta.
Pengesahan kata Gizi sebagai terjemahan Nutrition dan Nutrition Science, dilakukan oleh Lembaga Bahasa Indonesia UI, waktu itu dipimpin oleh alm. DR. Haryati Soebadio.
Alm. Prof.Poerwo Soedarmo, waktu itu Direktur Lembaga Makanan Rayat,
Departemen Kesehatan RI, dan diangkat sebagai bapak Ilmu Gizi Indonesia, oleh
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), pada suatu hari tahun 1958
menugaskan 4 Mahasiswa tingkat akhir (termasuk penulis) Akademi Pendidikan
Nutritisionis-Ahli Diit , Bogor - yang tahun 1965 dirubah namanya menjadi
Akademi Gizi, Jakarta - , menghadap Direktur Lembaga Bahasa Indonesia,
Fakultas Sastra, UI, waktu itu di Jalan Diponegoro, Jakarta.
Tujuannya untuk mendapat petunjuk terjemahan yang benar dan ilmiah untuk
kata Inggris Nutrition, dan Nutrition Science kedalam bahasa
Indonesia. DR.Soebadio, menjelaskan tentang akar bahasa Indonesia
kebanyakan dari bahasa Arab dan Sanksekerta. Kata Inggris Nutrition dalam
bahasa Arab di sebut GHIZAI, dan dalam bahasa Sanksekerta SVASTAHARENA.
Keduanya artinya sama, makanan yang menyehatkan. Atas petunjuk tersebut
Prof.Poerwo Soedarmo memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata
nutrition, yang sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah dipakai
dikalangan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. Sedang kata
SVASTAHARENA di pakai dalam lambang organisasi PERSAGI sampai sekarang.
Komentar
Posting Komentar