Langsung ke konten utama

Journal of Wheatgrass

Content of Macro And Micro Nutrients in Wheatgrass Juice (Triticum aestivum) as Healty Drink

Irna Dewi Yuningsi, Saifuddin Sirajuddin, Yustini
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

(irnadewiy@gmail.com +6282347760969)

ABSTRACT
Progress in science and food technology provides scientific evidence that some kind of food provide benefits for health. Many plants are known to have the potential for medical treatment, one of them is wheatgrass. The production of wheatgrass is cheap and it does not require for the involvement of pharmaceutical industry. Therapy of wheatgrasscan easily be developed as a therapeutic alternative preventive and curative to address problem of health. The quality of therapy juice wheatgrass is associated with content that is rich in nutrition. This study aims to analysis content of macro and micro nutrients in wheatgrass juices. This type of research is descriptive with laboratory analysis. The populationin this study was generated from the wheatgrass in Maros. Samplingin this study was carried out by random sampling and got 4 formulations  of  wheatgrass juice.  Data  were  analyzed  by descriptive analysis. The results showed macro nutrient content per250 ml of wheatgrass juice consisting of water content (211,185 to 220,545 g), carbohydrate content (from 02,16 to 8,4825 g), protein content (0,9225 to 1,1025 g), fat content (0,05175 to 0,14625 g), while thecontent of micro nutrients consisting of iron levels (1,52 to 1,8825 mg), magnesium levels(6,715-24,1825 mg), sodium levels (19,935-73,4325 mg), potasium levels (127,84 to 271,7825 mg). Research conclusion that the best formula is the formula 6. Criteria for determining the best formula based on the number of macro and micro nutrients are contained in the wheatgrass juice.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan Fungsional

Sebenarnya, konsep makanan fungsional sudah ada sejak lama. Hippocrates yang merupakan Bapak Ilmu Kedokteran Modern sekitar 2500 tahun yang lalu pernah berkata: “ let your food be your medicine and let your medicine be your food” (gunakanlah makanan sebagai obatmu  dan obatmu sebagai makanan). Dalam filosofi Hippocrates tersebut, pada konsentrasi tertentu, makanan bisa menjadi obat dan obat bisa menjadi makanan. Namun, pada konsentrasi tinggi (berlebih atau overdosis), makanan dan obatjustru dapat menjadi racun bagi tubuh kita. Secara umum, makanan digunakan untuk tindakan pencegahan ( prevebtion ), sedangkan obat digunakan untuk tindakan pengobatan ( treatment ). Jadi konsep makanan fungsional lebih dititikberatkan pada tindakan pencegahan penyakit. Makanan fungsional atau sering pula disebut sebagai makanan kesehatan dapat berupa makanan segar atau makanan olahan yang dianggap memiliki sifat-sifat peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit di luar fungsi nutrisin...

Proses Ketengikan Minyak dan Lemak

  Selama penyimpanan, minyak dan lemak mengalami perubahan fisiko-kimia yang dapat disebabkan oleh proses hidrolisis maupun oksidasi. Proses hidrolisi terutama terjadi pada minyak atau lemak yang banyak mengandung asam lemak jenuh, misalnya minyak kelapa yang mengandung asam laurat. Proses hidrolisis pada minyak atau lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek akan menghasilkan asam lemak bebas yang menimbulkan bau tengik. Hidrolisis minyak atau lemak umumnya terjadi sebagai akibat kerja enzim lipase atau mikroba. proses hidrolisis dipercepat oleh suhu, kadar air, dan kelembaban tinggi.   Proses oksidasi terutama terjadi pada minyak atau lemak yang mengandung ikatan rangkap. Oksidasi terjadi karena minnyak atau lemak kontak dengan oksigen. Proses oksidasi dipercepat dengan adanya katalis logam, seperti tembaga, besi, nikel, kobalt, sinar ultraviolet, suhu, dan kelembapan tinggi. Adanya antioksidan dapat menghambat proses oksidasi. Proses oksidasi menghasilkan kompone...