Langsung ke konten utama

3 Bahan Berbahaya Penyusun Junk Food


Junk food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang mengandung sodium, saturated fat, kolesterol, gula, dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit. Bila dalam tubuh jumlah ini banyak, maka akan menimbulkan banyak penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai penyakit berat misalnya hipertensi, stroke, jantung, dan kanker.


Sodium

Sodium adalah bagian dari garam yang banyak ditemukan pada makanan dan minuman kemasan. Banyak makanan kemasan atau kalengan itu berkadar sodium tinggi. Sodium banyak terdapat pada french fries (apalagi bila ditambah shakers), ayam goreng, burger, pizza, segala jenis snack kripik kentang, dan mie instan.

Tidak hanya makanan dan minuman, sayuran yang dikemas dan dijual dalam kaleng banyak mengandung zat ini. Keju pun tak bebas dari bahan sodium ini. Begitupun beberapa penyedap seperti soy sauce (biasanya disediakan di resto Jepang atau Asia Timur), garlic salt, dan onion salt. Hal serupa juga terjadi jika menyantap bakso atau mie ayam di pinggir jalan, garam meja yang disediakan pun megandug sodium.

Yang harus diperhatikan adalah kadar sodium yang dikonsumsi jumlahnya tidak boleh berlebihan. Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan 1 3/5 sendok teh. Sodium yang terlalu banyak dalam tubuh dapat meningkatkan tekanan darah tinggi. Nah, tekanan darah tinggi inilah yang mempengaruhi munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke.


Saturated fat

Bahan lain yang biasanya terdapat dalam junk foof adalah saturated fat. Saturated fat berbahaya untuk tubuh, karena merangsang hati memproduksi banyak kolesterol. Di samping itu, jumlah saturated fat yang tinggi akan menimbulkan kanker terutama kanker payudara. Lemak dari daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama saturated fat.

Gula

Beberapa junk food ditengarai banyak mengandung gula. Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sagat sedikit mengandung vitamin serta mineral.

Minuman bersoda paling banyak mengandung gula. Paling tidak satu kaleng minuman bersoda mengandung sembilan sendok teh gula. Padahal, kebutuhan gula dalm tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari. Parahnya lagi, minuman bersoda tidak hanya mengandung banyak gula, tetapi juga mengandung kafein dan zat-zat aditif lainnya. 


Kalau junk food terus dikonsumsi tanpa menu sehat yang seimbang, sudah pasti tubuh akan kekurangan sejumlah zat yang dibutuhkan. Metabolisme tubuh bisa terganggu dan jadi mudah terserang penyakit tertentu. Misalnya saja, dalam seminggu kita terus menurus jajan french fries dan es krim. French fries memang mengandung kalori cukup tinggi. 
Tapi jangan lupa, french fries digoreng cukup lama dalam minyak sehingga mengandung banyak garam serta lemak jenuh. Sedangkan es krim mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi. Bisa dibayangkan, dalam waktu seminggu tubuh hanya menerima kalori, garam, gula, dan lemak jenuh yang berlebihan. Padahal, setiap hari tubuh memerlukan vitamin, mineral, serat, dan zat gizi lainnya.




Sumber:
Dangerous Junk Food
Reni Wulan Sari, M. Kes dkk (2008) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan Fungsional

Sebenarnya, konsep makanan fungsional sudah ada sejak lama. Hippocrates yang merupakan Bapak Ilmu Kedokteran Modern sekitar 2500 tahun yang lalu pernah berkata: “ let your food be your medicine and let your medicine be your food” (gunakanlah makanan sebagai obatmu  dan obatmu sebagai makanan). Dalam filosofi Hippocrates tersebut, pada konsentrasi tertentu, makanan bisa menjadi obat dan obat bisa menjadi makanan. Namun, pada konsentrasi tinggi (berlebih atau overdosis), makanan dan obatjustru dapat menjadi racun bagi tubuh kita. Secara umum, makanan digunakan untuk tindakan pencegahan ( prevebtion ), sedangkan obat digunakan untuk tindakan pengobatan ( treatment ). Jadi konsep makanan fungsional lebih dititikberatkan pada tindakan pencegahan penyakit. Makanan fungsional atau sering pula disebut sebagai makanan kesehatan dapat berupa makanan segar atau makanan olahan yang dianggap memiliki sifat-sifat peningkatan kesehatan atau pencegahan penyakit di luar fungsi nutrisin...

Proses Ketengikan Minyak dan Lemak

  Selama penyimpanan, minyak dan lemak mengalami perubahan fisiko-kimia yang dapat disebabkan oleh proses hidrolisis maupun oksidasi. Proses hidrolisi terutama terjadi pada minyak atau lemak yang banyak mengandung asam lemak jenuh, misalnya minyak kelapa yang mengandung asam laurat. Proses hidrolisis pada minyak atau lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek akan menghasilkan asam lemak bebas yang menimbulkan bau tengik. Hidrolisis minyak atau lemak umumnya terjadi sebagai akibat kerja enzim lipase atau mikroba. proses hidrolisis dipercepat oleh suhu, kadar air, dan kelembaban tinggi.   Proses oksidasi terutama terjadi pada minyak atau lemak yang mengandung ikatan rangkap. Oksidasi terjadi karena minnyak atau lemak kontak dengan oksigen. Proses oksidasi dipercepat dengan adanya katalis logam, seperti tembaga, besi, nikel, kobalt, sinar ultraviolet, suhu, dan kelembapan tinggi. Adanya antioksidan dapat menghambat proses oksidasi. Proses oksidasi menghasilkan kompone...